Subscribe

SACHIE)



Powered By

Didukung oleh:
Sma Negeri I Cikampek

Powered by Blogger

Jumat, 19 November 2010

Spesifikasi tentang Gajah

Famili Elephantidae (Gajah) adalah mamalia darat terbesar yang masih hidup, serta famili dari ordo Pachyderm, dan satu-satunya famili yang tersisa dari ordo Proboscidea.
Gajah adalah salah satu hewan yang ada di Indonesia. Gajah adalah mammalia dan merupakan hewan darat terbesar di dunia. Terdapat 2 spesies gajah di dunia yaitu:
1. Gajah Asia atau Gajah India (Elephas maximus).
2. Gajah Afrika (Loxodonta aricana).
Periode kehamilan gajah adalah 22 bulan, masa kehamilan terlama dibandingkan hewan darat lainnya.Berat anak gajah pada umumnya 120 kilogram dan seekor gajah bisa hidup selama kurang lebih 70 tahun.Gajah juga pernah digunakan dalam peperangan sebagai gajah perang, yang digunakan untuk menyerang musuh. Gajah adalah satu-satunya mamalia di dunia yang tidak bisa melompat.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan    : Animalia

Filum          : Chordata

Upafilum     : Vertebrata

Kelas          : Mammalia

Ordo          : Proboscidea

Famili         : Elephantidae


Spesies gajah
Gajah afrika merupakan hewan darat terbesar di dunia. Sepanjang 55 juta tahun terdapat 500 spesies gajah yang dikenal dan hanya dua spesies yang masih ada yaitu Gajah asia Elephas Maximus dan Gajah afrika Loxodonta Africana. Spesies Gajah asia dan Gajah afrika mulai terpecah kira-kira dua juta tahun dahulu. Gajah asia berbeda daripada Gajah afrika. Gajah asia memiliki telinga lebih kecil sedikit daripada Gajah afrika, mempunyai dahi yang rata, dan dua bonggol di kepalanya merupakan puncak tertinggi gajah, dibandingkan dengan Gajah afrika yang mempunyai hanya satu bonggol di atas kepala. Selain itu, ujung belalai Gajah Asia hanya mempunyai 1 bibir, sementara Gajah Afrika mempunyai 2 bibir di ujung belalai. Kedua jenis kelamin Gajah Afrika mempunyai gading sementara hanya Gajah Asia jantan yang mempunyai gading yang jelas kelihatan.
Ada pula spesies Gajah kerdil atau Pygmy ELephants dengan nama latin Elephas maximus borneensis adalah spesies terkecil gajah, bahkan lebih kecil dari Gajah Sumatra. Ukuran tubuhnya hanya sekitar 2,5 meter, seperti pada ukuran bayi gajah lainnya. Data menunjukkan bahwa DNA pada Gajah kerdil adalah sama sekali berbeda dari Gajah asia dan Gajah afrika, hal ini berarti bahwa Gajah kerdil merupakan subspesies baru dari gajah. Habitat tempat hidup mereka ada di kedalaman hutan Borneo, perbatasan antara Kalimantan Timur - Indonesia dengan Malaysia.

Karakteristik
Persebaran gajah di Asia meliputi India, Asia Tenggara termasuk Indonesia bagian barat dan Sabah (Malaysia Timur). Sedangkan gajah di Afrika persebarannya meliputi sebagian besar daratan Afrika yang berupa padang rumput. Di Indonesia, gajah terdapat di Sumatera (Gajah sumatera) dan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur (Gajah borneo).

Makanan
Gajah termasuk dalam kategori hewan herbivora. Ia menghabiskan 16 jam sehari untuk mengumpulkan makanan. Makanannya terdiri atas sedikitnya 50% rumput, ditambah dengan dedaunan, ranting, akar, dan sedikit buah, benih dan bunga. Karena gajah hanya mencerna 40% dari yang dimakannya, mereka harus mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar. Gajah dewasa dapat mengkonsumsi 300 hingga 600 pon (140-270 kg) makanan per hari. Enam puluh persen dari makanan tersebut tertinggal dalam tubuh gajah dan tidak dicerna.

Reproduksi
Sebagai anggota dari kelas mammalia, gajah berkembangbiak dengan cara melahirkan dari masa kehamilan kurang lebih 22 bulan. Pada saat lahir, bayi gajah memiliki berat sekitar 120kg dengan tinggi 90cm, dan bayi gajah adalah salah satu bayi mammalia terbesar di dunia.

Perilaku sosial

Gajah hidup di dalam urutan sosial yang terstruktur. Kehidupan sosial dari jantan dan betina sangat berbeda. Betina menghabiskan hampir seluruh hidupnya di dalam satu kelompok keluarga yang terdiri atas ibu, anak perempuan, saudara perempuan, dan bibi. Kelompok ini dipimpin oleh gajah betina tertua dan ketika seekor gajah betina sedang mengandung, maka 2 - 3 gajah betina lainnya akan menemani hingga si ibu gajah melahirkan. Sedangkan jantan dewasa menghabiskan waktunya dalam kehidupan sendiri (tidak berkelompok).

Uniknya Gajah
Meskipun berbadan besar, gajah adalah hewan perenang yang handal. Mereka dapat berenang selama 6 jam dan menempuh jarak hingga 50 km.
Gading gajah yang besar merupakan sepasang gigi seri pada bagian depan rahang atas, yang terus tumbuh selama gajah hidup meskipun tidak tumbuh terlalu panjang.
Tengkorak gajah yang besar dan kuat, berisi otak yang sangat cerdas. Oleh karena itu, gajah mempunyai ingatan yang sangat baik dan jarang melupakan perintah - perintah yang telah diajarkan. Seekor gajah mampu mengingat 25 perintah atau aba - aba dan mampu membuat alat untuk digunakan sendiri, sebagai contoh, gajah akan mematahkan tonggak kayu untuk menggaruk punggungnya. Berkisah tentang seorang penulis Adriadne Oliver yang menuliskan cerita nyata mengenai pembongkaran kasus bunuh diri dua orang temannya 12 tahun yang lalu dibantu oleh detektif Belgia Hercule Poirot.

Kuburan Gajah
Menurut legenda, semua gajah di daerah tertentu, jika sudah tua, gajah akan pergi ke suatu tempat sendirian untuk menunggu malaikat maut menjemput ajalnya. Tempat itulah yang disebut dengan kuburan gajah dan konon di tempat ini tertimbun banyak sekali gading gajah yang sudah mati, jika kita berhasil menemukannya maka kita akan menjadi kaya.
Selama bertahun - tahun para petualang mencari kebenarannya, meskipun ditemukan kumpulan kerangka gajah, namun bukan berarti itu adalah kuburan gajah. Di Siberia telah ditemukan sejumlah besar gading gajah yang terkubur di dalam tumpukan salju, tetapi gading tersebut ternyata merupakan fosil milik mammoth (gajah purba) yang telah mati 10.000 tahun yang lalu.
Desas - desus mengenai kuburan gajah adalah tidak benar adanya, itu hanya merupakan legenda biasa.

Baca dong......

Minggu, 14 November 2010

"jerapah" lebih menonjol dari binatang lain

Jerapah bahwasanya memang menonjol daripada hewan yang lain. Di kebun binatang atau di habitat alaminya yang berada di sekitar Afrika Tengah, tingginya menjulang lebih dari binatang lain, dan merupakan hewan darat terbesar yang kedua yang masih hidup hingga sekarang (gajah Afrika yang paling besar). Panjang leher jerapah telah mempesonakan para pengamat selama beberapa tahun. 'Bagaimana lehernya bisa panjang?' tanya mereka.
Dalam pengamatan pundaknya yang setinggi 3 meter (10 kaki) jerapah mengulurkan lehernya yang sepanjang 2,5 meter (8 kaki) sampai batasnya, dan ditambah dengan lidahnya yang panjang dan berukuran hampir 1 kaki untuk menjangkaukan dirinya dengan dahan pohon akasia yang terlihat tidak bisa diraih, dan beberapa orang mungkin percaya bahwa proses penguluran tersebut menyebabkan proses pertumbuhan leher jerapah.


Jantung jerapah mungkin adalah yang paling kuat di antara hewan-hewan yang lain, karena sekitar dua kali lipat dari tekanan darah normal diperlukan untuk memompa darah melalui lehernya yang panjang hingga ke otak. Dengan tekanan darah yang tinggi ini, hanya fitur desain spesial mencegahnya dari 'meletuskan otaknya' ketika ia membungkuk ke bawah untuk minum air.
Fakta yang sama menakjubkan adalah darahnya tidak berkumpul di bagian kaki, dan jerapah tidak berdarah berlimpah-limpah apabila kakinya terluka. Rahasianya adalah kulitnya yang sangat keras dan jaringan sel di bagian dalam yang mencegah akumulasi darah. Kombinasi kulit ini telah dipelajari dengan dalam oleh ilmuwan NASA dalam perkembangan mereka tentang pakaian untuk astronot. Yang juga berguna untuk mencegah pendarahan besar terdapat pada seluruh pembuluh darah di kaki jerapah yang begitu internal.
Pembuluh rambut yang menjangkau sampai permukaan amatlah kecil, dan ukuran sel darah merahnya sekitar satu per tiga dari ukuran yang dimiliki manusia yang menjadikan aliran darah memungkinkan. Ini tentu menjadi jelas bahwa dari seluruh segi dalam jerapah ini semuanya saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain dengan lehernya yang panjang.
Tetapi ada lagi. Ukuran sel darah merah yang lebih kecil memungkinkan luas permukaan yang lebih besar dan penyerapan oksigen yang lebih tinggi dan cepat dalam darah. Ini membantu menjaga persediaan oksigen yang cukup hingga ekstremitas, dan juga di bagian kepala.
Paru-parunya bekerja sama dengan jantung untuk membekali jerapah dengan oksigen yang cukup, tetapi dengan cara yang unik untuk jerapah. Ukuran paru-paru jerapah delapan kali lebih besar dari yang dimiliki manusia, dan kecepatan pernafasannya sekitar satu per tiga dari manusia. Bernafas dengan lebih pelan penting untuk menggantikan volume udara yang diperlukan tanpa menyebabkan pengasaran kulit terhadap trakea jerapah yang berlipat-lipat dan sepanjang 3,6 meter (12 kaki). Ketika binatang tersebut menghirup nafas segar, nafas sebelumnya yang telah kehabisan oksigen tidak bisa dikeluarkan sepenuhnya. Untuk para jerapah, masalah ini dirumitkan lagi oleh trakea yang panjang dan yang akan menyisakan udara yang mati dengan banyak, lebih banyak dari satu nafas manusia. Penyelesaiannya adalah udara yang dihirup harus cukup untuk menjadikan 'udara buruk' ini dalam persentase yang kecil dari keseluruhan total. Ini adalah masalah fisika yang telah dipecahkan oleh jerapah.

Baca dong......

jerapah yang menonjol diantara binatang yang lain

Jerapah bahwasanya memang menonjol daripada hewan yang lain. Di kebun binatang atau di habitat alaminya yang berada di sekitar Afrika Tengah, tingginya menjulang lebih dari binatang lain, dan merupakan hewan darat terbesar yang kedua yang masih hidup hingga sekarang (gajah Afrika yang paling besar). Panjang leher jerapah telah mempesonakan para pengamat selama beberapa tahun. 'Bagaimana lehernya bisa panjang?' tanya mereka.
Dalam pengamatan pundaknya yang setinggi 3 meter (10 kaki) jerapah mengulurkan lehernya yang sepanjang 2,5 meter (8 kaki) sampai batasnya, dan ditambah dengan lidahnya yang panjang dan berukuran hampir 1 kaki untuk menjangkaukan dirinya dengan dahan pohon akasia yang terlihat tidak bisa diraih, dan beberapa orang mungkin percaya bahwa proses penguluran tersebut menyebabkan proses pertumbuhan leher jerapah.

Jantung jerapah mungkin adalah yang paling kuat di antara hewan-hewan yang lain, karena sekitar dua kali lipat dari tekanan darah normal diperlukan untuk memompa darah melalui lehernya yang panjang hingga ke otak. Dengan tekanan darah yang tinggi ini, hanya fitur desain spesial mencegahnya dari 'meletuskan otaknya' ketika ia membungkuk ke bawah untuk minum air.
Fakta yang sama menakjubkan adalah darahnya tidak berkumpul di bagian kaki, dan jerapah tidak berdarah berlimpah-limpah apabila kakinya terluka. Rahasianya adalah kulitnya yang sangat keras dan jaringan sel di bagian dalam yang mencegah akumulasi darah. Kombinasi kulit ini telah dipelajari dengan dalam oleh ilmuwan NASA dalam perkembangan mereka tentang pakaian untuk astronot. Yang juga berguna untuk mencegah pendarahan besar terdapat pada seluruh pembuluh darah di kaki jerapah yang begitu internal.
Pembuluh rambut yang menjangkau sampai permukaan amatlah kecil, dan ukuran sel darah merahnya sekitar satu per tiga dari ukuran yang dimiliki manusia yang menjadikan aliran darah memungkinkan. Ini tentu menjadi jelas bahwa dari seluruh segi dalam jerapah ini semuanya saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain dengan lehernya yang panjang.
Tetapi ada lagi. Ukuran sel darah merah yang lebih kecil memungkinkan luas permukaan yang lebih besar dan penyerapan oksigen yang lebih tinggi dan cepat dalam darah. Ini membantu menjaga persediaan oksigen yang cukup hingga ekstremitas, dan juga di bagian kepala.
Paru-parunya bekerja sama dengan jantung untuk membekali jerapah dengan oksigen yang cukup, tetapi dengan cara yang unik untuk jerapah. Ukuran paru-paru jerapah delapan kali lebih besar dari yang dimiliki manusia, dan kecepatan pernafasannya sekitar satu per tiga dari manusia. Bernafas dengan lebih pelan penting untuk menggantikan volume udara yang diperlukan tanpa menyebabkan pengasaran kulit terhadap trakea jerapah yang berlipat-lipat dan sepanjang 3,6 meter (12 kaki). Ketika binatang tersebut menghirup nafas segar, nafas sebelumnya yang telah kehabisan oksigen tidak bisa dikeluarkan sepenuhnya. Untuk para jerapah, masalah ini dirumitkan lagi oleh trakea yang panjang dan yang akan menyisakan udara yang mati dengan banyak, lebih banyak dari satu nafas manusia. Penyelesaiannya adalah udara yang dihirup harus cukup untuk menjadikan 'udara buruk' ini dalam persentase yang kecil dari keseluruhan total. Ini adalah masalah fisika yang telah dipecahkan oleh jerapah.

Baca dong......